GMPD Sumsel Minta Polda Usut Tuntas Pelaku Kontens Kreator Willie Salim
• Muslimin: Ternyata Pernyataan Gubernur HD Terkait Kontens Willie Salim Sudah Dikondisikan memang Benar
• Ternyata Rendang Diambil Warga Atas Instruksi Dari team Willie Salim Sendiri
PALEMBANG | detik-investigasi. com – Ormas Gerakan Masyarakat Peduli Demokrasi (GMPD) Sumsel meminta Polda Sumsel untuk mengusut tuntas oknum youtuber, Willie Salim yang dilaporkan perwakilan masyarakat Palembang karena kontensnya dengan taghline ditinggal sebentar daging rendang sepanci hilang telah merusak dan membuat sakit hati wong Palembang.
Foto: Wawancara salah seorang tiktoker kepada warga, Roro yang memberikan keterangan menohok bahwa apa yang dilakukan kreator youtuber Willie Salim benar sudah dikondisikan sebagaimana yang disampaikan Gubernur Herman Deru (ss/net)
Hal ini diungkapkan oleh Ketua GMPD Sumsel, Muslimin Baijuri, S.Ag kepada awak media sekaligus mendukung pernyataan Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru (HD) yang mengatakan bahwa sang creator memang membuat konstens sudah dikondisikan hingga sebagai Gubenur Sumsel, HD tidak terima dan minta diluruskan.
“Apa yang diduga HD bahwa hilangnya daging sepanci merupakan pengkondisian itu benar dan ada saksi yang menyakan bahwa wong Palembang mengambil daging itu karena memang sebelumnya disuruh oleh tim creator Willy Salim,” ujar Mantan Pendiri dan Ketua Partai NasDem OKU, Rabu (26/3/2025).
Artinya ketika Willie Salim meninggalkan rendang sepanci untuk ke toilet dan ketika kembali rending 200 kg yang belum masak hilang diambil warga terbantahkan karena warga mengambil rending tersebut karena memang disuruh tim creator Willie Salim.
“Oleh karena apa yang dilakukan oleh Willie Salim adalah perbuatan yang sebelumnya ada ungsur kesengajaan demi kontensnya menarik tetapi merusak citra wong Palembang dan wajar Gubernur HD minta diluruskan,” papar Muslimin.
Selain itu mantan Ketua PWI OKU ini mendukung penuh perwakilan masyarakat Palembang melaporkan creator youtuber, Willie Salim ini ke Polda Sumatera Selatan agar kedepan citra wong Palembang tidak dirusakkan oleh para youtuber yang hanya mau meningkatkan follower.
“Kita minta Polda Sumsel mengusut laporan masyarakat terkait kontens selegram ataupun youtuber Willie Salim karena kita sangat sakit hati atas kontens yang ada ungsur kesengajaan ataupun pengkondisian sang creator,” katanya sembari mengatakan soal taghline hilangnya daging sapi sepanci oleh Willie Salim tidak cukup hanya soal pelurusan kontens dan permintaan maaf dari Willie Salim.
Ormas GMPD Sumsel akan memantau dan turut mengawal pengaduan dan laporan masyarakat Palembang dalam pengusutan kasus ini di Polda Sumsel agar benar-benar dituntaskan.
“ Kita akan turut mengawal laporan masyarakat ke Polda Sumsel untuk dituntaskan karena kontens yang sudah viral ini benar-benar merusak citra wong Palembang,” tegasnya.
Terkait apa yang disampaikan oleh salah seorang lowyer atau pengacara yang mengaitkan tragedy hilangnya daging sepanci dengan menyalahkan Gubernur HD mengapa rakyatnya miskin itu pernyataan berlebihan.
“Woi oknum pengacara, jaga bacotmu jangan asal bebuih karena kamu tidak tahu soal sebenarnya dan mengaitkan dengan Pimpinan Gubenur HD seakan menyalahkan mengapa masyarakatnya miskin. Ingat kau yo, wong Palembang dak sehina seperti yang kau ucapkan,” pungkasnya.
Sebagaimana pemberitaan yang sedang viral soal kontens youtuber Willie Salim di BKB Kota Palembang dengan taghline daging Sepanci Hilang Sepanci membuat Gubenur HD angkat bicara dan meminta itu diluruskan dan persoalan ini sudah menjadi perbincangan sedunia merusak citra wong Palembang.
Namun belakangan di salah satu Tiktok salah seorang warga, Roro yang ada dalam acara tersebut mengatakan saat Willie Salim pergi ke mobil bukan sebentar tetapi lebih dari setengah jam dan warga yang hadir memang dipersilahkan oleh tim Willie Salim yang katanya belum masak tersebut.
“Memang disuruh mengambil oleh seorang tim creator Willie Salim. Dan bahkan kantong kresek memang telah tersedia di dekat kuali oleh timnya hingga warga baru berani mengambilnya,’ kata Roro.
Selain itu, acara yang katanya untuk berbuka bersama warga Palembang tersebut, malah di masak waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 wib.
“Saya sangat menyesal datang sejak sore katanya untuk berbuka tapi baru dimasak pukul 19.00 wib,” jelasnya. (**)