Baturaja | detik-investigasi.com – Sejak dilantik menjadi Dirut PDAM OKU, Drs. Bertho Darmo Poedjo Asmanto, MBA, CIM mampu membawa perubahan dalam perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Raja OKU.
Jika sebelumnya masyarakat mengeluhkan kualitas air PDAM yang keruh, berjentik dan kotor kini kualitas air PDAM OKU sudah layak untuk diminum meskipun masih ada keluhan sebagian masyarakat soal aliran kerumah masih terkendala.
Untuk menutupi kebutuhan air minum PDAM OKU di perkotaan, Dirut PDAM OKU, Bertho akan melakukan terobosan untuk membangun WTP di Kelurahan Sekar Jaya dan Tanjung Baru Baturaja Timur dengan mengusulkan anggaran ke pusat sebesar Rm110 miliar rupiah.
Hal ini seperti disampaikan Corporate Communication (Humas) PDAM OKU, Billy Fernando bahwa Dirut memiliki koneksi yang baik dengan pemerintah pusat.

“Mohon doanya agar rencana pembangunan WTP Sekar Jaya dan Tanjung Baru dapat terealisasi dan disetujui pemerintah pusat melalui dana APBN,” katanya.
Pembangunan WTP Sekar Jaya dan Tanjung Baru itu bagian program yang sudah disusun guna memenuhi kebutuhan air minum masyarakat perkotaan.
Selain itu, Billy mengatakan memang PDAM OKU belum mampu menekan kerugian PDAM OKU sejak berdiri hingga sekarang yang nilainya mencapai 37,2 miliar rupiah, namun banyak perubahan dan terobosan yang dilakukan oleh Pak Dirut PDAM OKU.
Semua karyawan PDAM OKU dalam melaksanakan kerja harus disiplin karena untuk mendeteksi kehadiran karyawan, PDAM OKU memakai absensi aplikasi Tirra mobile.
Karyawan PDAM Tirta Raja OKU yang melakukan kerja sip malam selalu dipantau Dirut Bertho dengan turun langsung ke Pos WTP tempat mereka ngepos.
“Bahkan untuk menekan adanya sambungan pipa PDAM OKU secara ilegal, karyawan dituntut untuk razia yang selalu diawasi langsung oleh Dirut Bertho,” ungkapnya.
Sementara untuk mengawasi karyawan PDAM OKU secara internal, bagian dari Corporate communication, Naning Wijaya, ST mendapatkan tugas menjaga hubungan internal perusahaan.
“PDAM Tirta Raja OKU memiliki 168 karyawan tetap atau PKWTT ,jumlah pegawai tidak tetap (PKWT) 32 Orang, yang aktif guna melayani 22.000 pelanggan, sedangkan pelanggan aktif sejumlah 16.000 pelanggan aktif PDAM Tirta Raja OKU ,” urainya.
Tentunya masih banyak PR yang harus dilakukan perubahan dalam membenahi PDAM OKU kedepan dalam pelayanan kepada pelanggan termasuk menekan akumulasi kerugian 37.2 miliar rupiah sejak awal berdiri nya PDAM Tirta Raja OKU . (*)